Assalamu'alaikum Wr. Wb. SELAMAT DATANG DI BLOG AKUNTANSI AGUS HARIYANTO, S.Pd GURU SMKN 1 LEBAKBARANG

Banner 468 x 60px

 

Kamis, 11 Oktober 2018

HARGA POKOK PRODUKSI

0 komentar


Harga Pokok Produksi
Pengertian harga pokok produksi menurut susilawati (2009) adalah akumulasi biaya yang dibebankan ke produk atau jasa.
Harga pokok produksi menurut Supriyono (2013) mendifinisikan bahwa harga perolehan atau harga pokok adalah jumlah yang dapat diukur dalam satuan uang dalam bentuk kas yang dibayarkan, atau nilai aktiva lainnya yag dapat diserahkan atau dikorbankan, atau jasa yang diserahkan atau dikorbanan, atau hutang yang timbul atau tambahan modal dalam rangka pemilikan barang atau jasa yang diperlukan perusahaan, baik dari masalalu (harga perolehan yang telah terjadi) ataupun pada masa yang akan datang (harga perolehan yang akan terjadi).
Berdasarkan uraian diatas, dapat diartikan bahwa harga pokok produksi adalah akumulasi dari biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk menghasilkan produk dan kemudian dibebankan pada produk.
Unsur – Unsur Harga Pokok Produksi
Unsur-unsur harga pokok produksi Menurut Carter (2009) unsur-unsur harga pokok produksi mecakup tiga hal yaitu :
  1. Biaya bahan baku langsung (direct material cost)
Pengertian biaya bahan baku langsung adalah biaya untuk bahan-bahan yang dengan langsung dan mudah diidentifikasikan dengna barang jadi. Contohnya seperti temabakau bagi perusahaan rokok dan kayu bagi perusahaan mebel.
  1. Biaya tenaga kerja langsung (direct labor cost)
Pengertian biaya tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang mengerjakan secara langusng proses produksi atau yang bisa diidentifikasikan langsung dengan barang jadi. Contohnya seperti buruh langsung yaitu tukang pelinting rokok dalam perusahaan rokok dan tukang kayu dalam perusahaan mebel.
  1. Biaya overhead pabrik (factory overhead)
Pengertian biaya overhead adalah biaya pabrik selain dari bahan baku dan tenaga kerja langsung. Biaya ini tidak dapat diidentifikasi secara langsung dengan barang yang dihasilkan perusahaan.
Contohnya adalah
  1. Bahan pembantu atau bahan tidak langsung (indirect materials) seperti, perlengkapan pabrik, cat, mesin ukir pada perusahaan mebel.
  2. Tenaga kerja tidak langsung (indirect labour) adalah tenaga kerja yang tidak bisa dikaitkan langsung dengan barang yang dihasilkan, seperti gaji mandor.
  3. Perbaikan dan pemeliharaan (repair dan maintance).
  4. Biaya listrik, telpon dan air.
Metode Pengumpulan Harga Pokok Produksi
Metode harga pokok produksi menurut Daljono (2011) menjelaskan bahwa ada dua jenis utama dalam membebankan biaya ke produk. Kedua jenis tersebut adalah :
1. Metode penentuan harga pokok pesanan
Pada metode penentuan harga pokok pesanan ini yang menjadi objek biaya adalah unit produk individual, bacth atau kelompok produk dalam satu job. Metode ini umumnya merupakan produk pesanan dan produk tersebut memiliki spesifikasi yang berbeda.
Perhitungan harga pokok penjualan per satuan :
Description: rumus harga pokok produksi
2. Metode penentuan harga pokok proses
Pada metode harga pokok proses yang menjadi objek biaya adalah produk yang bersifat massa dimana tiap unitnya identik.
Metode harga pokok produksi menurut Supriyono (2013) menyatakan bahwa pengumpulan harga pokok dapat dikelompokkan menjadi dua metode yaitu :
  1. Metode harga pokok pesanan (job order cost method)
Metode harga pokok pesanan adalah metode pengumpulan harga pokok produk di mana biaya dikumpulkan untuk setiap pesanan atau kontrak atau jasa secara terpisah, dan setiap pesanan atau kontrak dapat dipisahkan identitasnya.
  1. Metode harga pokok proses (process cost method)
Metode harga pokok adalah metode pengumpulan harga pokok di mana biaya dikumpulkan untuk setiap satuan waktu tertentu.
Metode Penenetuan Harga Pokok Produksi
Menurut Daljono (2011) terdapat dua metode dalam menentukan
harga pokok yaitu sebagai berikut:
  1. Full costing
Full costing merupakan metode penentuan harga pokok produk dengan memasukkan semua biaya yang bersifat variabel maupun yang bersifat tetap terhadap produk. Metode full costing digambarkan sebagai berikut:
Biaya bahan baku
xxx
Biaya tenaga kerja langsung
xxx
Biaya overhead pabrik variabel
xxx
Biaya overhead pabrik tetap
xxx
             Harga pokok produksi
xxx
  1. Variabel Costing
Variabel costing merupakan perhitungan harga pokok produk yang hanya memasukkan biaya produksi variabel. Biaya yang bersifat tetap terhadap produk (BOP tidak tetap) dimasukkan sebagai biaya periode. Metode variabel costing dapat digambarkan sebagai berikut :
Biaya bahan baku
xxx
Biaya tenaga kerja langsung
xxx
Biaya overhead pabrik variabel
xxx
             Harga pokok produksi
xxx
Contoh Perhitungan Metode Harga Pokok Produksi
1. Metode full costing
1. Biaya bahan baku
Keterangan
Jumlah
Harga Satuan
Total Harga
Plat stainless hairline
33
700.000
23.100.000
Hollo Stainless Star 40×40
21
250.000
5.250.000
Pipa Bulat Steinless 3/4
15
92.000
1.380.000
Pipa Bulat Steinless 1/2
6
60.000
360.000
Roda
32
50.000
1.600.000
Total Bahan Baku Langsung
31.690.000
2. Biaya tenaga kerja
Biaya tenaga kerja dihitung berdasarkan sistem upah harian, dimana para pekerja mulai bekerja dari pukul 08.00 s/d 16.00 dengan upah Rp.75.000/hari. Perincian untuk menghitung satu tenaga kerja yaitu 75.000 x 27hari = 2.025.000,-. Usaha Kana Jaya mempekerjakan 4 orang karyawan bagian produksi sehingga 2.025.000 x 4orang = 8.100.000/bulan.
Dalam menghitung proporsi biaya tenaga kerja terhadap pesanan pintu lipat stainless, terlebih dahulu menghitung total pesanan pada bulan Oktober 2013 adalah sebagai berikut:
 Tabel Total pesanan pada bulan Oktober 2013
No
Keterangan
Harga jual pesanan (Rp.)
1.
Pintu Lipat Stainless
43.630.500
2.
Rilling Tangga
43.630.500
3.
Kolom/Pilar
20.000.000
Total Nilai pesanan bulan Oktober 2013
94.630.500
Dari tabel tersebut total pesanan pada bulan Oktober adalah Rp. 94.630.500 , maka proporsi untuk pintu lipat stainless adalah:
Description: perhitungan harga pokok produksi
3. Biaya overhead pabrik
Pemerintah menetapkan aturan tentang penyusutan barang milik negara berupa asset tetap melalui peraturan Menteri keuangan republic Indonesia nomer 1/PMK.06/2013, bahwa umur ekonomis untuk peraltan produksi adalah selama 8 tahun dan alat angkutan darat bermotor selama 7 tahun.
Description: biaya overhead pabrik
Perhitungan biaya penyusutan mesin
Aktiva Tetap
Harga Perolehan
Umur Ekonomis
Nilai Sisa
Total Harga
(Rp.)
(Tahun)
(Rp.)
Per Tahun (Rp.)
Per Bulan (Rp.)
Las Listrik
5.500.000
8
1.250.000
531.250
44.270,85
Gerindra
400.000
8
100.000
37.500
3.125
Cut off
2.000.000
8
800.000
150.000
12.500
Hand Bor
700.000
8
300.000
50.000
4.166,67
Bor Duduk
1.500.000
8
500.000
125.000
10.416,67
Total Biaya Penyusutan Mesin
893.750
74.479,17
Perhitungan biaya penyusutan kendaraan
Aktiva Tetap
Harga Perolehan
Umur Ekonomis
Nilai Sisa
Total Harga Per
(Rp.)
(Tahun)
(Rp.)
Tahun (Rp.)
Bulan (Rp.)
Mobil Pick Up
30.000.000
7
10.250.000
2.821.428,571
235.119,05
Total Biaya Penyusutan Kendaraan
2.821.428,571
235.119,05
Perhitungan Biaya Overhead Pabrik Pintu Lipat Stainless
Keterangan
Jumlah
Harga Satuan (Rp.)
Pembebanan (%)
Total (Rp.)
Biaya Bahan Pembantu
Kawat Las
1,070 Kg
65.000
69.000
Gas Argon
1 Tabung
250.000
250.000
Skrup dan Ring
200 Biji
1.000
200.000
Total Biaya Bahan Pembantu
519.000
Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung
Pimpinan
1 Karyawan
3.500.000
46 %
1.610.000
Administrasi
1.350.000
46 %
621.000
Total Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung
2.231.000
Biaya Lain-lain
Biaya Telepon
1 bulan
100.000
46 %
46.000
Biaya Internet
1 bulan
49.000
46 %
22.540
Biaya Listrik
1 bulan
250.000
46 %
115.000
Biaya Angkut
100.000
100.000
Biaya Pemasangan
4 orang
75.000
300.000
Biaya Makan
4 orang
10.000
40.000
Total Biaya Lain-lain
623.540
Biaya Penyusutan
Biaya Penyusutan Mesin
1 bulan
74.479,17
46 %
34.260,42
Biaya Penyusutan Kendaraan
1 bulan
235.119,05
46 %
34.260,42
Total Biaya Penyusutan
142.415,18
Total Biaya Overhead Pabrik
2.915.955,18
Setelah menghitum jumlah biaya overhead pabrik sesungguhnya, langkah selanjutnya adalah menghitung besar tarif presentase biaya overhead pabrik.
Dasarnya yang dipakai untuk membebankan overhead pabrik adalah atas dasar total biaya bahan baku pintu lipat pada bulan oktober 2013 sehingga didapat besarnya tarif BOP sebagai berikut:
Description: total biaya overhead pabrik
Berdasarkan tarif BOP tersebut seharusnya untuk pintu lipat yaitu:
Perkiraan BOP =  Tarif BOP x Proporsi x Biaya Bahan Baku
= 9,20% x 46% x 31.690.000
= 1. 341.120,8
Selisih BOP   = Perkiraan BOP – BOP sesungguhnya
= 1. 341.120,8 – 3.786.008,68
= (2.444.887,88)
Hasil selisih BOP diatas adalah selisih yang merugikan karena nilai biaya perkiraan lebih sedikit dibandingkan dengan BOP yang sesungguhnya.
Langkah selanjutnya adalah menghitung harga pokok produksi menurut harga pokok pesanan untuk pesan pintu lipat ukuran.
Harga Pokok Pesanan Pintu Lipat
Keterangan
Total harga (Rp.)
Biaya Bahan Baku
31.690.000
Biaya Tenaga Kerja
3.276.000
Biaya Overhead Pabrik
2.915.955.18
Total Harga Pokok Pesanan
38.331.955.18
Selisih Biaya Overhead Pabrik
2.444.887.88
Hpp Disesuaikan
35.887.067,3
Perhitungan Harga Penjualan Pintu Lipat
 Laba Yang Diinginkan = Hpp Disesuaikan x Ketetapan Laba
= 887.067,3 x 20%
= 7.177.413,46
Harga Jual = Hpp Disesuaikan + Laba Yang Diinginkan
= 887.067,3 + 7.177.413,
= 46.064.480,76
Demikianlah pembahasan “Harga Pokok Produksi” Pengertian, Unsur-Unsur dan Contoh Perhitungan. Semoga bermanfaat bagi pembaca, dan bagikan untuk menebar manfaat. Terimakasih.

Sumber materi:
http://www.akuntansilengkap.com/akuntansi/harga-pokok-produksi-pengertian-unsur-unsur-dan-contoh-perhitungan/

0 komentar:

Posting Komentar

 
BLOG AKUNTANSI © 2018 / Edited by MAS AGUS / Powered by Blogger